Home Page Redaksi

www.papuaposnabire.com diterbitkan oleh PT. Mediana Papuana

Direktur :
Suroso, SE

Pemimpin Redaksi :
Suroso, SE

Dewan Redaksi :
Erens Rumbobiar, Ridwan Ariyanto, Richard Simanjuntak, Fransiscus Tekege, Emanuel You, Donatus Degei

Kontributor Dogiyai : Donatus Degei
Kontributor Deiyai : Hendrik Bobii
Kontributor Paniai : Emanuel You
Kontributor Intan Jaya : Yusuf

Alamat : Jl. Cenderawasih Kel. Morgo Kota Lama Nabire, HP : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com, papuapos_nabire@yahoo.com


ABOUT US

Harian Pagi Papuapos Nabire merupakan media lokal satu-satunya di Kabupaten Nabire dan terbit sejak tahun 2004, yang sebelumnya merupakan perwakilan/biro dari Papuapos terbitan Jayapura.

Harian Pagi Papuapos Nabire dengan distribusi ke sejumlah kabupaten di wilayah tengah Papua, diantaranya, Kabupaten Nabire, Dogiyai, Paniai, Intan Jaya, dan Kabupaten Deiyai. Jangkauan peliputan berita dan distribusi hingga ke sejumlah kabupaten hasil pemekaran baru ini menjadi salah satu alasan untuk memilih media ini sebagai referensi bacaan dan sarana untuk berpromosi.

suroso  Rabu, 3 Juli 2024 2:43
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kehadiran Guru Rendah
Penulis : Wiantri Viami Amin, S.Pd Tingkat kehadiran guru ke sekolah yang masih rendah merupakan salah satu permasalahan yang masih sering terjadi di Papua terkait mutu guru. Beberapa guru memiliki alasan jarak sekolah dengan kediaman yang jauh dan sepi merupakan salah satu alasan dari kurangnya kehadiran guru.
suroso  Kamis, 12 September 2024 0:53
Burung Cenderawasih Raja
Cerpen : Abdul Munib Alkisah di sebuah negara baru. Kala musim sedang bersemi. Tepatnya musim kebangsaan ini. Mekar disana-sini bunga pikiran, bunga-bunga tulip yang mulai layu di Taman Barat kala itu dan melati yang mulai mekar mewangi di taman pertiwi. Musim memang pesona yang lain, kala cinta bisa tampil dalam rona dan iramanya yang tersendiri.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan