NABIRE – Komisioner Bawaslu Republik Indonesia, Mochammad Afifuddin, S.Th.I, M.Si, berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke Distrik Wanggar, Kabupaten Nabire. Selain melakukan sosialisasi, juga memberikan support terhadap Distrik Wanggar sebagai distrik peduli pengawasan pemilu.
“Tentu ini sebuah hal baik bahwa demokrasi kita, pemilu kita hanya alat untuk memilih pemimpin kita. Pemipin yang baik itu harus diperoleh dengan cara yang baik. Kalau caranya baik tidak akan ada yang protes. Kalau caranya tidak baik, selisihnya 1 suara atau 10.000 suara tetap sama-sama disoal oleh yang merasa dicurangi,” ujar Mochammad Afifuddin saat acara penganugerahan terhadap Distrik Wanggar sebagai distrik peduli pengawasan pemilu, Senin (31/5/21) di aula Kantor Distrik Wanggar.
Komisioner Bawaslu RI ini mengajak semua pihak untuk sama-sama memahami bahwa PSU ini bagian dari koreksi. Kata dia, tidak ada manusia sempurna, tidak ada kehidupan yang sempurna tapi bagaimana kita tidak terpelosok pada masalah yang sama untuk yang kedua kalinya.
“Mari sama-sama kita pahami PSU ini sebagai bagian dari pendewasasan pendidikan serta proses memilih pemimpin kita yang lebih baik lagi pada saaatnya nanti,” ujar dia.
Dia berharap, kebersatuan, kebersamaan antara penyelenggara dengan stakeholder lainnya ini benar-benar menyemangati kita untuk berbuat atau mengkawal proses PSU dengan baik. PSU ini tidak akan berjalan baik kalau hanya diharapkan kepada penyelenggaranya saja. Tidak akan bisa kalau masyarakatnya tidak mau bersama-sama menjaga kualitas ini.
“PSU Pilkada kita akan baik kalau kita sama-sama bergandengan tangan mengikrarkan dalam hati kita bahwa kita harus memilih calon pemimpin yang baik dengan cara yang baik. Dan di dalam prakteknya kita lakukan bagaimana menjaga Pilkada kita tidak ada politik uang, tidak ada orang yang tidak mempunyai hak pilih tapi ikut memilih dan lain-lain,” paparnya.
Dirinya juga mengajak semua pihak untuk menyadari situasi ini adalah bagian dari upaya kita bersama untuk segera mewujudkan agar Pilkada yang dilalui lewat PSU ini segera bisa terlewati dengan baik.
“Sebagian dari kita mungkin masih ada yang bertanya-tanya, masih ada Pilkada ini apa ? Saya datang dari banyak daerah yang menggelar PSU. Dari 132 kasus yang dinaikan ke MK, ada 16 yang PSU dan ada 1 yang penghitungan suara ulang, salah satunya ya Nabire. Kemarin kami dari Provinsi Jambi, sebelumnya dari Mandailing Natal dan daerah lainnya. Syukur semua jalan dengan baik, tapi bisa jadi masih ada orang yang tidak puas. Oleh karena itu mumpung waktu kita masih jauh, kami ajak kita semua terutama orang-orang yang berpengaruh disini untuk membantu penyelenggara menyampaikan ke khalayak agar benar-benar sama--sama ikut menjaga proses PSU nanti berjalan dengan baik,” tuturnya. (ros)