Darius Tewas Dengan Luka Bacok di Leher

Manokwari, PbP – Darius Asaka (30) warga Arfai II, Distrik Manokwari Selatan ditemukan tewas dengan luka bacok di bagian leher, Rabu (9//11). Melihat kondisi jenazah mulai membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap. Diperkirakan korban tewas dua hari sebelum ditemukan di semak-semak. Dekat mayat korban dengan posisi terlentang. Di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Polisi juga beberapa botol minuman keras (miras) jenis cap tikus dan Handphone.“ Kasus ini akan kita segera kembangkan dengan memanfaatkan sejumlah barang-bukti yang ditemukan,†kata Kapolsek Kota Manokwari, AKP Monang Pasaribu.
Dikatakan Monang, luka bacok leher korban diperikirakan sedalam 15 CM. “ Kita masih membutuhkan bukti tambahan dan keterangan saksi untuk memperjelas kasus ini,†katanya.Secara terpisah, anak korban mengaku sang ayah sempat pulang ke rumah, Selasa malam lalu, namun hanya selama beberapa menit. Pengakuan anak korban tersebut menjadi perhatian Polisi. “Bapa sempat pulang tapi hanya sebentar saja trus keluar lagi,†ujarnya kepada wartawan. Selain mengidentifikasi korban, polisi juga menyisir sekitar 5 meter secara melingkar di lokasi penemuan, namun tidak ditemukan benda mencurigakan. Bersama sejumlah barang bukti, korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari untuk divisum. Sementara, beberapa saksi termasuk anak korban diminta ikut ke Polres Manokwari untuk dimintai keterangan.“Kami harap, warga ikut membantu memberi keterangan jika mengetahui sesuatu dalam kasus ini,†kata Monang sembari menambahkan pihaknya masih mendalami kasus tersebut.(K&K)
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan