Nabire Tampil Beda di “Parade Devile” Pesparawi XII

KAIMANA - Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XII se Tanah Papua yang berlangsung di Kota Senja Indah Kaimana Povinsi Papua Barat, dibuka dengan “Parade Devile”, Jumat (15/9) para peserta kontingen Pesparawi yang terdiri dari kabupaten/kota se tanah Papua yang dilepas langsung oleh Bupati Kaimana, Drs, Matias Mairuma sebelum dibuka langsung oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan.
Tak ketinggalan, kontingen Pesparawi Nabire ikut ambil bagian dalam parade defile yang mengambil titik start dari pantai Bantemi menuju Stadion Triton Kaimana. Dimana, para peserta kontingen telah ditunggu oleh Forkopimda Provinsi Papua Barat dan seluruh Bupati dan Walikota se tanah Papua.Kontingen Nabire yang tampil dengan menggunakan pakaian adat kolaborasi pegunungan dan pesisir, membuat Kabupaten Nabire menjadi salah satu peserta yang terfavorit. Bahkan, suara tepuk tangan dan uforia yang meriah dari para penonton yang memadati tribun Stadion Triton Kaimana, membuat peserta kontingen Nabire semakin bersemangat ketika melewati tribun penonton. Bupati Nabire, Isaias Douw, S.Sos.,MAP yang didampingi Ketua Kontingen Pesparawi XII Kabupaten Nabire, Yufinia Mote Douw, S.SiT ikut menyaksikan secara langsung “Parade Defile” kontingen Pesparawi XII se tanah Papua ini. Bahkan, semangat Bupati Nabire dan Ketua Kontingen dalam menyaksikan parade defile tersebut terlihat jelas. Motivasi dan dukungan moril yang diberikan Bupati Nabire bersama Ketua Kontingen hingga berakhirnya sejumlah kategori lomba, benar-benar dirasakan para peserta kontingen Pesparawi Nabire, sangat luar biasa. (cad)
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan