Home Raja Ampat Di Raja Ampat, Nelayan Tewas Ditembak Anggota TNI AL

Di Raja Ampat, Nelayan Tewas Ditembak Anggota TNI AL

suroso  Senin, 6 Mei 2013 0:41 WIT
Di Raja Ampat, Nelayan Tewas Ditembak Anggota TNI AL
Jayapura - Seorang Nelayan bernama La Bila (19), Jum’at (3/5) siang sekitar pukul 14.00 WIT meregang nyawa akibat ditembak anggota Patroli Gabungan TNI-AL di kawasan wisata, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Diduga La Bila ditembak karena melarikan diri bersama 6 rekannya dengan menggunakan long boat, usai mencari ikan di kawasan wisata Raja Ampat dengan menggunakan bom ikan lias dopis.  Ke-enam nelayan lainnya masing-masing bernama, La Justo (22), Arul (24), La Jamal (13), Ismail (22), Samiudin (29), La Aru (35). Kabid Humas Polda Papua, Kombes I Gede Sumert Jaya, saat dikonfirmasi wartawan usai menghadiri pembukaan Turnament Futsal Kapolda Cup, membenarkan adanya peristiwa penembakan yang menewaskan seorang nelayan di di wilayah perairan Raja Ampat.  “Informasinya memang ada, dan pelakunya masih dalam penyelidikan. Informasi yang saya terima juga keluarga korban mengarak-arak jenazah korban ke Lanud Sorong, karena mereka duga yang menembak seorang anggota TNI AL, tapi lebih jelasnya kroscek ke sana” katanya, Sabtu (4/5).  Menurut penuturan, I Gede Sumerta Jaya , para nelayan itu ditembak saat sedang melaut. “Saya tidak tau lebih jelasnya, mengapa dia tertembak, namun yang jelas informasi yang saya terima seperti itu,” tuturnya.Sementara itu, Komandan Lantamal X, Laksamana Pertama TNI IG. Putu Wijamahaadi, SH, ketika dikonfirmasi menegaskan, saat kejadian anggota TNI AL tengah melakukan operasi gabungan dengan dinas kelautan perikanan serta konservasi laut Pemda Raja Ampat dalam rangka pengamanan daerah konservasi alam di Raja Ampat.  “Saat itu patroli di wilayah perairan Pulau Buaya Kabupaten Raja Ampat. Yang ikut dalam patrol itu Kadis Perikanan Raja Ampat, kemudian 1 anggota kita memergoki ada sekelompok nelayan yang tengah mencari ikan dengan menggunakan bahan peledak. Dan itukan dilarang,” tegasnya, Sabtu (4/5).Seketika itu, lanjut Danlantamal, para nelayan sempat diperingatkan oleh anggota dan meminta para nelayan mendekat, hingga terjadilah adu mulut antara tim patroli gabungan yang menggunakan kapal Dinas Perikanan dengan para nelayan.  “Ketika diperingatkan, para nelayan malah melarikan diri. Kemudian di peringatkan tembakan 7 kali. Karena tidak diindahkan, maka anggota menembak mengarah kapal dan mengenai punggung korban (La Bila),” paparnya.  Danlantamal juga tak membantah, keluarga korban melakukan aksi demo ke Lanal Sorong. “Danlanal Sorong sudah meminta perwakilan dari keluarga yang meninggal untuk berembuk. Dan keputusannya hari ini (red, Sabtu (4/5), jenazah La Bila setelah di otopsi dibawa kembali ke Pulau Buaya dengan kapal TNI AL bersama dengan Danlanal Sorong untuk langsung di makamkan,” jelasnya  Selain sepakat  jenasah korban dimakamkan, kata Danlantamal, pihaknya bersama Pemda Raja Ampat juga memberikan santunan kepada pihak keluarga. “Itu santunan diberikan Bupati Raja Ampat, yang saat itu kebetulan Kadis Pariwisatanya ikut dalam patrol. Sedangkan pihak keluarga sepakat untuk tidak mengulanginya lagi mencari ikan dengan menggunakan bom didaerah konservasi,” katanya.Disinggung antisipasi dari TNI-AL, mengingat pernah terjadinya peristiwa serupa yang menewaskan sejumlah nelayan ? Danlantamal menegaskan pihaknya akan melakukan sosialisasi ke kampung-kampung yang ada di wilayah Raja Ampat.  “Bom mencari ikan dilarang, karena bakal menghancurkan rumah-rumah ikan dan  kami akan terus menjaga perairan dari ancaman seperti itu, apalagi didaerah konservasi,” tegasnya.Soal tindakan terhadap oknum anggota yang menembak korban, Danlantamal mengakui perbuatan oknum anggotanya berinisial Serda KR adalah salah. Pihaknya juga akan memperoses oknum tersebut sesuai dengan UU.  “Dia anggota kami, tetap akan kami proses. Anak buah kita yang melakukan pelanggaran akan kami proses dengan UU yang berlaku,” tandasnya. (Syaiful)
suroso  Kamis, 23 Nopember 2023 23:29
Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa
Dunia oh dunia, mungkin itu yang banyak dibahas oleh banyak Guru dan Ustadz ketika mengisi materi baik pembelajaran dikelas ataupun ketika dimajelis. Dunia memang terkenal sangat hijau, kenapa dibilang sangat hijau? Dikarenakan dunia itu sangat nikmat dan sangat menggiurkan bagi para manusia yang mengejar kenikmatan dunia.
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan