Home Nabire Ini Penjelasan Korban Pembakaran Rumah di Wadio Bawah

Ini Penjelasan Korban Pembakaran Rumah di Wadio Bawah

suroso  Kamis, 8 Agustus 2024 22:39 WIT
Ini Penjelasan Korban Pembakaran Rumah di Wadio Bawah

NABIRE - Bertempat di Sekretariat Suku Yerisiam Gua, Kalibobo Nabire, Papua Tengah, Nelce Andoi selaku korban pembakaran rumah di Wadio Bawah menceritakan kejadian tersebut kepada media ini, Kamis (8/8/2024) pukul 16.30 WIT.


Nelce mengatakan, awal mula kejadian pada jam 15.00 WIT, pada saat itu dirinya bersama suami sedang masak, kemudian terdengar suara keributan di depan rumah, setelah dicek, suara keributan tersebut berasal dari Suku Mamberamo yang sedang memalang jalan dan membawa anak panah serta Sajam.


Nelce mengatakan, suaminya dipanah sebanyak 3x, tetapi tidak ada anak panah satupun yang mengenai suaminya, kemudian sang suami berlari ke dalam rumah, sesampainya di dalam, beberapa masa sudah mulai mengejar hingga melempar rumah dengan batu besar.


Tidak hanya itu, dirinya mengatakan, seseorang berhasil menerobos ke dalam rumah dan hendak menebas menggunakan parang panjang tetapi tidak mengenai suaminya, melainkan parang tersebut tertancap di kulkas.


Setelah itu, Nelce, suami beserta kedua anak mereka kabur melalui pintu samping dan melewati beberapa rawa-rawa yang berada di belakang rumah.


Setelah sudah cukup jauh, dirinya melihat kumpulan asap hitam dari arah rumahnya, yang ternyata rumah mereka sudah dibakar oleh masa yang membabibuta pada saat itu.


"Kita berlindung saja di dalam hutan sampai polisi datang, dengan om dan mereka jemput kami di dalam hutan kemudian bawa kami keluar," ujar Nelce Andoi.
Dirinya berharap, masalah ini jangan sampai berlarut larut, karena dirinya merasa takut akan berdampak lagi kepada orang lain.


Nelce memohon perhatian kepada Pemkab Nabire maupun Pemprov Papua Tengah supaya memperhatikan masalah ini agar bisa ada jalan keluar yang baik.


Nelce juga mengharapkan agar pihak keamanan bisa memasang pos penjagaan di daerah tersebut. "Kalau kemarin mereka bakar rumah, kita lari, untung mereka tidak kejar, tapi kalau mereka kejar mungkin kami sudah mati di dalam hutan dulu baru polisi tiba," ungkapnya.


"Pos polisi harus ada satu di daerah Wadio-Waroki agar ada masalah seperti begini, sudah ada pihak keamanan yang mengamankan, tidak lagi menunggu rumah terbakar baru polisi datang," tambahnya.(joseph)

suroso  Rabu, 3 Juli 2024 2:43
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kehadiran Guru Rendah
Penulis : Wiantri Viami Amin, S.Pd Tingkat kehadiran guru ke sekolah yang masih rendah merupakan salah satu permasalahan yang masih sering terjadi di Papua terkait mutu guru. Beberapa guru memiliki alasan jarak sekolah dengan kediaman yang jauh dan sepi merupakan salah satu alasan dari kurangnya kehadiran guru.
suroso  Kamis, 12 September 2024 0:53
Burung Cenderawasih Raja
Cerpen : Abdul Munib Alkisah di sebuah negara baru. Kala musim sedang bersemi. Tepatnya musim kebangsaan ini. Mekar disana-sini bunga pikiran, bunga-bunga tulip yang mulai layu di Taman Barat kala itu dan melati yang mulai mekar mewangi di taman pertiwi. Musim memang pesona yang lain, kala cinta bisa tampil dalam rona dan iramanya yang tersendiri.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan