NABIRE - Aspirasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah digelar di halaman Kantor Gubernur Papua Tengah, Jum'at (2/08/2024), lantaran roda pemerintahan di Intan Jaya dinilai jalan di tempat dan meminta penundaan pelantikan Penjabat Intan Jaya.
Perwakilan ASN Intan Jaya, selaku Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Intan Jaya Paskalis Weya, S.Pd, di kesempatan itu mengatakan, masyarakat dan ASN datang tidak ada kepentingan apapun, hanya melihat beberapa agenda yang harus dihadiri oleh Pj Bupati Intan Jaya belum bisa berjalan dan roda pemerintahan agak macet.
Lanjutnya, penundaan pelantikan pemimpin diatas (Intan Jaya), yang harusnya mengamankan seluruh situasi dan kondisi daerah, malah menjadi molor dan mundur, lantas masyarakar dan ASN tidak terima.
Karena seolah-olah daerah ditelantarkan, sehingga masyarakat berharap agar segera mungkin Pj Gubernur Provinsi Papua Tengah untuk menanggapi aspirasi masyarakat ini.
"Saya melihat kabupaten Nabire sudah memasang umbul-umbul, ini hari Kemerdekaan Republik Indonesia dan kami di Intan Jaya perlu merayakan itu. Sekarang 8 kepala distrik mempertanyakan untuk 17 Agustus kepada Pj bupati, dan dalam waktu dekat kami harus rapat untuk 17 Agustus diatas (Intan Jaya)," ucapnya.
Tegas perwakilan ASN Intan Jaya, kegiatan 17-an berjalan aman, tertib, dan itu harapan masyarakat.
Anggota DPRD Intan Jaya terpilih, Simson mengatakan, tujuan untuk mengamankan situasi Intan Jaya, dan keluh kesah masyarakat harus jadi perhatian Pemprov Papua Tengah.
"Saya mendukung statmen yang ada di baliho, kita ketahui bersama bahwasanya Intan Jaya ini masalah dan masalah terus, ketika di luar dari Intan Jaya pasti kami yakin dan percaya akan ada masalah dan masalah," ucapnya.
Tegasnya, di luar dari anak Intan Jaya, tidak boleh di tempatkan. Yang berasal dari anak daerah itulah yang seharusnya ditempatkan, agar dia paham dan bisa menyelesaikan dan Intan Jaya bisa seperti kabupaten-kabupaten lain.(edi)