NABIRE - Guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Nabire, memprogramkan peningkatan dipersifikasi dan ketahanan pangan masyarakat.
Selain itu, dinas juga mengupayakan tiga aspek penting, mencakup aspek ketersediaan, distribusi dan aspek kemanfaatan pangan berkaitan dengan konsumsi.
Program ini dilaksanakan dalam beberapa kegiatan, yaitu penyediaan dan penyaluran pangan pokok. Hal ini seperti dikemukakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Yasor Victor Sawo, SP.,M.Si saat ditemui awak media ini di ruang kerjanya, Selasa (16/4/2024).
Dikatakan Viktor, Dinas Ketahanan Pangan sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Nabire, untuk melaksanakan tugas-tugas di bidang pangan. Ini tentunya sesuai dengan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
"Ada tiga aspek, yaitu aspek ketersediaan, kemudian aspek distribusi dan aspek kemanfaatan dari pada pangan berkaitan dengan konsumsi pangan bagi masyarakat," ujar Sawo.
Victor Sawo menambahkan, program ketahanan pangan masyarakat ini berbasis sumber daya lokal, seperti persediaan lumbung pangan sagu yang ada di Makimi.
Diluar itu, pemberian pengelolaan dan penyaluran cadangan pangan bagi masyarakat dari berbagai lokasi dan kampung di tahun 2024 ini lokasinya di Kampung Waroki, Distrik Nabire Barat. Kemudian, Kampung Gamai Jaya, Distrik Uwata, dua kampung di Yaro, Distrik Yaro Kampung Paruto.
"Ini akan melakukan penyaluran cadangan beras daerah bagi masyarakat yang ada di sana melalui sumber dana Otsus. Selain itu, juga dari APBD ada penyaluran cadangan beras pemerintah yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan yang bersumber dari pangan nasional, untuk alokasi tahun 2024 ini," imbuhnya.
Di seluruh daerah yang ada di kabupaten Nabire, ada tiga distrik yang tidak teralokasi, yaitu Distrik Dipa, Menou dan Distrik Siriwo. Ini terkait data, oleh sebab itu dinas akan berusaha terus untuk ditahapan alokasi berikut, ketiga distrik ini perlu teralokasi untuk cadangan pangan beras pemerintah untuk sumber pangan nasional lewat Dolog dan Dinas Ketahanan Pangan.
Selain itu juga, ada program-program dalam rangka penanganan stunting, salah satu Dinas Ketahanan Pangan sebagai bidang konvergensi, melakukan interferensi.
Dirinya juga mengatakan memberikan makanan tambahan lewat kegiatan B2SA. Yaitu makan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman. Di tahun 2024 juga, melaksanakan beberapa alokasi melalui tim penggerak PKK yang ada di kampung dan kelurahan di Distrik Nabire, yaitu lima kampung, empat kelurahan, diantaranya Kelurahan Kalibobo, Morgo, Oyehe, Sriwini Kalisusu, dan Kampung Kaliharapan.
"Untuk menjaga kestabilan pasokan harga pangan dan stok pangan di Nabire dalam mencegah terjadinya inflasi, bahan pangan harus melaksanakan program kegiatan gerakan pangan murah," pungkasnya.(sam)