NABIRE – Sejumlah warga datangi Kantor Gubernur Papua Tengah, Senin (20/11/23) untuk mempertanyakan proposal rehab dan pemangunan rumah layak huni yang sudah dimasukan ke Dinas PUPR Papua Tengah yang hingga saat ini belum ada jawaban.
Kedatangan warga diterima langsung oleh Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk. Kepada warga yang beraksi, Pj Gubernur Ribka Haluk meminta warga agar bisa bersabar karena bantuan ini akan segera diproses.
“Kami tidak berikan bantuan berupa uang, tapi pemerintah memberikan bantuan berupa bahan untuk melaksanakan pembangunan rumah, baik itu rehab rumah dan pembangunan rumah baru,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Pj Gubernur Ribka Haluk, akan ada tim yang turun ke lapangan dan memantau rumah–rumah tersebut. Tim kembali dengan laporan yang valid.
“Kita bisa melaksanakan program tersebut di tahun depan untuk masyarakat yang benar–benar membutukan rumah layak huni,” pungkas Pj Gubernur Ribka.
Hal senada juga disampaikan Bupati Nabire, Mesak Magai, S.Sos, M.Si. Di depan massa Bupati Mesak mengatakan, hal yang sama juga akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Nabire. Akan ada tim yang dibentuk untuk melakukan survei atas proposal yang diajukan.
“Bantuan perumahan di tahun 2022, sebanyak 85 unit rumah yang saya rehab dan tahun ini ada sekitar 75 rumah direhab. Bukan untuk bantuan tunai, kami ini punya program, ujar Bupati Mesak.
Bupati Mesak menekankan agar masyarakat tidak terlena dengan proposal. Karena untuk dating mengecek proposal disini, warga sudah rugi waktu berhari-hari.
“Sebagai masyarakat lebih baik saya berkebun sehingga hasil kebun saya jual dari pada kita buang-buang waktu. Ini program pemerintah kita masukan kapan mereka ambil kebijakan kita tunggu,” ujarnya.
Pantauan di lokasi aksi, warga terlihat mendengarkan penjelasan dari Pj Gubernur Ribka Haluk. Setelah mendapatkan penjelasan, warga pun meninggalkan halaman kantor gubernur dengan aman. (rob)