NABIRE – Organisasi Perangkat Daerah (OPD) perlu turun mengetahui tiga kawasan zona yang ada di Kabupaten Nabire. Yakni zona pesisir dan kepulauan, zona perkotaan dan zona pegunungan. Pada ketiga zona itu, yang cocok oleh masyarakat setempat itulah yang diberdayakan kepada masyarakat. Sekaligus diberikan dampingan kepada mereka lewat dinas terkait.
Demikan disampaikan Bupati Nabire, Mesak Magai, S.Sos, M.Si disela-sela membuka kegiatan pemberian bantuan bibit jagung 8 ton kepada masyarakat tani, Kamis (25/5/23) di halaman Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Nabire.
Dikatakan Bupati Mesak Magai, tidak mungkin kita bagi bibit biji pinang tiga zona itu Dipa, Menou, Siriwo. Sama juga daerah pesisir atau kepulauan tidak mungkin kita bagi bibit kopi. Karena itu nanti akan salah sasaran. Kenapa diadakan Muserbang mulai dari tingkat kampung, distrik sampai dengan kabupaten supaya perencanaan itu matang. Sehingga apapun kebijakan pemerintah tepat sasaran kepada masyarakat yang ada di wilayah itu.
“Beberapa waktu lalu saya jalan-jalan ke daerah Siriwo untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk mereka harus bikin kebun kopi. Sering saya ingat di masyarakat kita terutama masyarakat asli Papua di wilayah-wilayah pedesaan itu hanya kosentrasi kebun petatas, keladi, pisang itu-itu saja,” tuturnya.
Tetapi untuk daerah di atas, kata dia, dirinya sedang dorong masyarakat harus punya dua kebun. Satu tanam ubi dan lain sebagainya tetapi satu kosentrasi untuk kebun kopi.
“Dalam satu hari ini, harus bagi dalam dua kebun. Masyarakat kita ini sedang mulai siap diri untuk kembangkan potensi-potensi yang ada. Kabupaten Nabire ini, negara sudah percayakan pemekaran Provinsi Papua Tengah kedudukan ibu kota di Kabupaten Nabire, maka beberapa waktu lalu kita didatangi oleh pimpinnan PT. Freeport. Di dalam moment itu, saya sampaikan kepada PT. Freeport bahwa buka peluang bagi masyarakat kita,” tuturnya.
Baik itu hasil peternakan ayam, telur dan hasil pertanian lainnya bisa disuplay ke PT. Freeport. Untuk mensuplay ke PT. Freeport dibutuhkan kepastian stok dan kualitas produk. Sehingga masyarakat kita ini harus ada pendampingan oleh dinas terkait, agar mampu menghasilkan pertanian dengan baik. (modes)