Home Papua Tengah 2 Anak Putus Sekolah di Dogiyai, Minta Diajarkan Baca Tulis

2 Anak Putus Sekolah di Dogiyai, Minta Diajarkan Baca Tulis

suroso  Rabu, 24 Mei 2023 8:0 WIT
2 Anak Putus Sekolah di Dogiyai, Minta Diajarkan Baca Tulis

DOGIYAI - Program Polisi Pi Ajar (Si-Ipar) mulai diminati masyarakat di Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah. Hal itu terbukti 2 anak berusia 12 tahun yang putus sekolah minta diajari membaca dan menulis.

Kasubsatgas Wilayah Dogiyai AKP Michael L. Ayomi, S.Sos,  menjelaskan melalui Si-Iparnya pihaknya menjaring anak-anak usia dini untuk diajarkan, termasuk anak-anak putus sekolah. Metode pembelajarannya juga berbeda-beda sesuai tingkatan usia mereka.

“Namun hari ini kami kedatangan 2 orang anak yang putus sekolah di tingkat SD dan usianya kini sudah 12 tahun, namanya Samuel Kudupa dan Oktovianus Dakipi. Mereka datang dan meminta untuk diajari membaca dan menulis. Hal ini membuat kami senang,” jelasnya.

Samuel Kudupa dan Oktovianus selain diajarkan tentang membaca dan menulis, oleh personel Satgas Binmas juga memberikan pelajaran tentang wawasan kebangsaan. Kedepannya, kedua anak ini akan diperjuakan untuk mendapat ijazah paket A dengan harapan agar kembali bersekolah dijenjang formal.

“Mereka bercerita kepada kami, agar kelak bisa pintar dan bisa memiliki cita-cita. Mendengar itu anggota kita senang dan haru,” pungkasnya.

Michael menuturkan bahwa figur Polisi mengajar memberikan nilai positif dari sisi kedekatan anggota Polri bersama masyarakat. Si-Ipar rutin dilaksanakan personel Binmas Rasaka Cartenz wilayah Dogiyai guna mendukung peningkatan kualitas Pendidikan di Papua.

“Kalau kita lihat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Dogiyai cukup rendah yakni sekitar 54,64 atau dibawah 60. Melalui Si-Ipar kita ingin membantu pemerintah meningkatkan IPM khususnya dari segi pendidikan,” lugasnya.

Personel Satgas Binmas, Aipda Taslim merupakan salah satu pendidik yang ditugaskan untuk mengajari anak-anak binaan. Ia juga sangat sabar memberikan pelajaran  berupa membaca dan menulis kepada anak-anak di Distrik Mapia yang tidak bersekolah.

“Secara perlahan, anak-anak bahkan sudah bisa membaca dan menulis, hal ini menandakan bahwa program Si-Ipar memberikan dampak positif untuk pendidikan di Kabupaten Dogiyai,” kata Aipda Taslim.(wan)


suroso  Rabu, 3 Juli 2024 2:43
Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kehadiran Guru Rendah
Penulis : Wiantri Viami Amin, S.Pd Tingkat kehadiran guru ke sekolah yang masih rendah merupakan salah satu permasalahan yang masih sering terjadi di Papua terkait mutu guru. Beberapa guru memiliki alasan jarak sekolah dengan kediaman yang jauh dan sepi merupakan salah satu alasan dari kurangnya kehadiran guru.
suroso  Kamis, 12 September 2024 0:53
Burung Cenderawasih Raja
Cerpen : Abdul Munib Alkisah di sebuah negara baru. Kala musim sedang bersemi. Tepatnya musim kebangsaan ini. Mekar disana-sini bunga pikiran, bunga-bunga tulip yang mulai layu di Taman Barat kala itu dan melati yang mulai mekar mewangi di taman pertiwi. Musim memang pesona yang lain, kala cinta bisa tampil dalam rona dan iramanya yang tersendiri.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan