SUGAPA - Rabu (19/4/23) lalu, bantuan Sembako dari Pj Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk, S.Sos, MM telah tiba di Bandara Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Bantuan diantar langsung oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos, P3A) Provinsi Papua Tengah, Nenu Tabuni, S.Sos bersama dua orang stafnya.
Kepala Dinsos, P3A Papua Tengah tiba di Bandara Sugapa langsung dijemput Kepala Dinas Sosial Kabupaten Intan Jaya, Oni Dendegau dan ketua tim penanganan konflik Kabupaten Intan Jaya, Bernadus Kobogau.
Pada saat penyerahan bantuan, Kepala Dinsos, P3A Papua Tengah, Nenu Tabuni mengatakan, bantuan Sembako yang diserahkan ini merupakan bantuan dan perhatian langsung dari Pj Gubernur Provinsi Papua Tengah.
Pj Gubernur Papua Tengah sangat peduli untuk turut memberikan bantuan bagi masyarakat yang tedampak konflik.
“Sehingga bantuan ini mewakili Pj Gubernur Papua Tengah kami serahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Intan Jaya dan selanjutnya diserahkan lagi kepada ketua tim penanganan konflik,” tutur Nenu.
Bantuan dari Pj Gubernur Papua Tengah berupa beras sebanyak 2 ton, 50 karton Supermi, 50 karton minyak goreng, garam dan bantuan lainnya. Dengan harapan bantuan tersebut bisa sampai kepada masyarakat yang terdampak konflik.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Intan Jaya, Oni Dendegau menambahkan, bantuan dari Pj Gubernur Papua Tengah ini sangat luar biasa guna membantu masyarakat yang terdampak konflik di 11 kampung yang ada di Distrik Sugapa, Hitadipa dan Distrik Agisiga.
Dirinya mewakili Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj Gubernur Papua Tengah bersama kepala Dinsos, P3A Papua Tengah yang turut mengantarkan bantuan tersebut hingga tiba di Intan Jaya.
Dirinya mewakili Pemerintah Kabupaten Intan Jaya menerima bantuan Pj Gubernur dan selanjutnya diserahkan lagi kepada ketua tim penanganan konflik untuk ditampung di posko dan selanjutnya disalurkan bagi masyarakat terdampak konflik.
Dalam penyaluran bantuan bagi masyarakat terdampak konflik, tentunya pemerintah tidak bekerja sendiri. Tetapi melibatkan semua pihak, terutama pihak gereja, para tokoh adat, perempuan, pemuda juga melibatkan unsur aparat TNI dan POLRI. (des)