Home Pemda Dogiyai Polisi Tangani Kasus Rusuh di Jalan Trans Nabire Enarotali

Polisi Tangani Kasus Rusuh di Jalan Trans Nabire Enarotali

suroso  Selasa, 14 Maret 2023 8:58 WIT
Polisi Tangani Kasus Rusuh di Jalan Trans Nabire Enarotali

DOGIYAI - Kepolisian Resor Dogiyai saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kasus kerusuhan (baca: rusuh), pemalangan, pengrusakan kendaraan dan penjarahan kios milik warga yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat di Jalan Trans Nabire - Enarotali yang terjadi Sabtu, 11 Maret 2023 sekira pukul 17.00 WIT.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ary Prabowo, S.H., S.I.K,. M.Kom ketika dikonfirmasi, Minggu (12/3) membenarkan perihal pemalangan dan pengrusakan kendaraan yang terjadi di Kampung Ekimanida tersebut.

Kabid Humas menerangkan, aksi pemalangan dan pengrusakan kendaraan oleh sekelompok masyarakat terhadap korban M. Husein (29) bersama keluarganya yang berjumlah 3 (tiga) orang yang hendak melakukan perjalanan dari Kabupaten Nabire menuju Madi Kabupaten Paniai.

“Setibanya di TKP tepatnya di pertigaan jalan masuk Kampung Ekimanida, korban melihat adanya mobil yang berada di depannya sudah di kelilingi massa namun tidak tau apa penyebabnya, karena merasa takut korban memutar balik kendaraannya dengan maksud ingin melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dogiyai. Setelah korban memutar balik kendaraannya, kemudian sekitar 50 orang massa mengejar korban dan melakukan pelemparan dengan menggunakan batu ke kendaraan korban,” terang Kabid Humas.

Akibat peristiwa itu, kendaraan korban mengalami kerusakan pada kaca depan retak, kaca samping kiri kanan serta kaca belakang yang pecah. Dengan adanya kejadian tersebut, korban melapor ke Polres Dogiyai dan mengamankan diri.

Selanjutnya, personel Polres Dogiyai yang dipimpin Kasat Intelkam Polres Dogiyai Ipda Hendra Simbolon bergerak menuju TKP guna memastikan kejadian sebenarnya. Setibanya di lokasi, sekelompok pemuda langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan panah dan batu ke arah petugas.

“Pukul 17.20 WIT, Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju, S.H yang tiba di TKP dengan maksud ingin bertemu langsung dengan sekelompok pemuda itu, juga dihujani dengan panah dan batu sehingga Kapolres Dogiyai bersama anggota melakukan barikade di jalan masuk ke Kampung Ekimanida sambil melepaskan tembakan Flash Ball ke kerumunan massa, namun massa tidak menghiraukan,” tambah Kombes Benny.

Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju, SH menambahkan, akibat penyerangan terhadap petugas, personel Polres Dogiyai Bripda Guntur Febrian Rumaropen terkena anak panah di bagian punggung kaki sebelah kanan. Korban langsung dilarikan ke Polres Dogiyai untuk dilakukan penanganan medis.

Pukul 20.00 WIT, personel melakukan koordinasi dengan anggota DPRD Dogiyai Yuli Gane guna menenangkan situasi. Situasi sempat meredah, dimana personel yang hendak kembali dan bertahan di pertigaan Kalituka, namun disepanjang jalan menuju Pertigaan Kalituka, sekelompok pemuda melakukan pelemparan batu dan anak panah kepada petugas.

Dengan adanya kejadian tersebut, Kapolres Dogiyai memerintahkan personil gabungan Brimob dan personil Polres Dogiyai untuk membubarkan massa yang melakukan pembakaran ban. Namun masa yang semakin beringas kembali menghujani rombongan Kapolres dengan anak panah dan batu.

“Akibatnya, salah satu personil Brimob Briptu Andi terkena anak panah dan kemudian dievakuasi ke Kabupaten Nabire untuk penanganan medis.

Sejauh ini kami telah melakukan koordinasi dengan Forkopimda serta para tokoh agar kejadian ini tidak berkepanjangan.

Pasca kejadian tersebut, saat ini situasi Kamtibmas di Kabupaten Dogiyai aman terkendali, aparat gabungan TNI/Polri juga masih berjaga-jaga di berbagai titik lokasi yang dinilai rawan tindak kejahatan. Sementara para pelaku masih dilakukan pengejaran oleh personel guna mengungkap motifnya sebenarnya, ungkap Kapolres.(wan)


suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
Masyarakat adat telah hidup pada wilayah adatnya masing masing sejak leluhur tanpa saling mengganggu, pada waktu lalu upaya upaya penguasaan kadang berakhir dengan konflik fisik, namun harus diakui juga terjadi juga migrasi dari satu wilayah adat ke wilayah adat lain, karena konflik dalam keluarga atau saat perang hongi.dll.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Populer

Mafia Tanah Adat di Papua Harus Dilawan
suroso  Kamis, 3 Agustus 2023 0:39
Peran penting Sekolah dalam Proses Pendidikan
suroso  Senin, 3 Juli 2023 0:14
Pemkab Dogiyai Buka Subsidi Angkutan Udara
suroso  Selasa, 11 Juli 2023 22:15
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan