NABIRE – DPRD Kabupaten Dogiyai telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) kasus penembakan warga sipil di Dogiyai, 21 Januari lalu. DPRD Dogiyai membentuk Pansus sejak 27 Januari lalu.
Ketua Pansus DPRD Kabupaten Dogiyai, Yusak Ernest Tebay di Nabire, Sabtu (11/2) lalu mengatakan, DPRD membentuk Pansus karena dari pertemuan selama tiga hari di Bomomani, Dogiyai pasca kejadian tidak jelas siapa pelakunya. DPRD membentuk Pansus untuk mencari tahu siapa dan peristiwanya seperti apa. Pansus juga mngumpulkan data-data atas peristiwa tersebut. Untuk menambah data-data menta dari Pansus akan memanggil pihak-pihak yang terkait untuk mengetahui pelakunya. Jika tidak menemukan pelaku, akan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang bisa menemukan pelakunya.
Oleh sebab itu, kata Ketua Pansus Yusak Tebay, Pansus akan memanggil keluarga korban, saksi, Kapolres Dogiyai dan Kapolres Paniai untuk mendengarkan keterangan dari masing-masing pihak
Ketua Pansus Yusak menambahkan, Pansus DPRD Dogiyai akan memanggil Kapolres Paniai untuk menanyakan apakah ada penugasan dari Kapolres Paniai untuk mengawal perusahan mengambil material batu pecah di jalan Tans Papua, di luar wilayah hukum Polres Paniai pada saat kejadian dan sebelumnya. Hal itu menyangkut 3 oknum polisi yang ikut di mobil perusahaan yang turun kosong untuk mengambil material.
Sedangkan kepada Kapolres Dogiyai untuk mempertanyakan evakuasi korban atas nama alm Yulianus Tebay dari tempat kejadian di Dusun Tugomani, Kampung Udiga, Kabupaten Nabire ke Polsek Mapia, Kabupaten Dogiyai.
Oleh sebab itu, Ketua Pansus berharap pihak-pihak terkait agar memberikan penjelasan secara jelas dari masing-masing pihak. Apabila Pansus tidak mendapati keterangan tentang pelaku secara jelas, akan memproses kasus tersebut ke pihak-pihak lain yang bisa menemukan pelaku penembakan yang menewaskan nyawanya Yulianus Tebay di Dusun Tugomani, Kampung Ugida Distrik Siriwo, Nabire. (ans)