NABIRE - Kepala Sub Dinas (Kasubdin) Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Nabire, Musab turun ke lapangan secara langsung mendengar dan melihat ketersediaan kebutuhan air bersih oleh masyarakat di daerah ini. Rabu (16/11) siang Musab turun ke Kampung Lagari Jaya bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Udin Mardin Sekretaris Komisi C untuk melihat dan mendengar langsung dari masyarakat setempat.
Dalam pertemuan dengan masyarakat yang diwakili aparat kampung, terungkap masyarakat sudah membangun jaringan pipa dari sumber air bersih tetapi belum sampai menjangkau semua warga. Sementara ini warga butuh bantuan pemerintah untuk melayani kebutuhan air bersih karena tidak ada bak penampung di sumber mata air. Dan penyambungan pipa ke setiap warga.
Kesulitan masalah kebutuhan air bersih ini, masyarakat sudah menyampaikannya saat Hearing Kelompok III DPRD Kabupaten Nabire beberapa waktu lalu. Kasubdin Cipta Karya DPU Nabire, Musab "turun" untuk melihat secara langsung di lapangan.
Saat pertemuan di Kantor Kampung Lagari Jaya, Musab mengatakan pada tahun 2013 lulu pernah dibangun jaringan air bersih untuk kebutuhan air bersih bagi 500 kepala keluarga (KK) warga di Satuan Pemukiman (SP) III Lagari dengan dana DAK (dana alokasi khusus). Namun alokasi dana tersebut sudah tidak ada lagi.
Namun untuk menjawab kebutuhan air bersih bagi warga Kampung Lagari Jaya akan diupayakan dalam tahun anggaran 2023 mendatang melalui sumber dana lain diluar DAK. Karena air merupakan kebutuhan utama bagi semua orang. Apalagi salah satu Program Bupati Nabire, Mesak Magai dan Wakil Bupati Nabire Ismail Djamaluddin yakni ketersediaan masalah air bersih di Kabupaten Nabire.
Usai pertemuan, Musab dan Udin Mardin meninjau dan melihat dari dekat penyambungan pipa dari warga yang dibiayai dengan dana kampung. Kunjungan tersebut untuk melihat penyambungan pipa dan saran ke sumber air bersih.
Saat "turun" lapangan, Musab menjelaskan model seperti apa dan berapa besaran bak penampung air yang perlu di bangun nantinya akan dilakukan survei ke lokasi sumber air. "Nanti kita lihat lokasinya dulu untuk mengukur besaran bak penampung dan kemiringan tanah di sumber air supaya tepat perencanaannya tepat sasaran, " jelasnya. (ans)