DEIYAI - Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui Dinas PU telah timbun material di jalan, tepatnya di badan jalan Bobata dekat Tanjung Momai dan di badan jalan di Tanjung Ukaagoo sampai Dedou, Distrik Tigi Barat, Kabuapaten Deiyai.
Sebelumnya, di dua lokasi itu ketika terjadi luapan air Danau Tigi, selalu menjadi sasaran genangan air luapan danau. Sehingga saat itu kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melewati tingginya air luapan Danau Tigi.
Kedua lokasi badan jalan Bobata dan Dedou yang selama ini menjadi keluhan masyarakat, Dinas PU telah menjawab kerinduan warga dengan menimbun jalan. Sehingga kemungkinan kedepan ketika terjadi lauapan air danau, tidak akan terendam air luapan.
Melihat kondisi jalan di dua lokasi yang telah ditimbun itu, salah seorang warga Tigi Barat, Jhon T, mengharapkan, kepada pemerintah daerah agar melalui Dinas PU, dapat membangun bronjol lagi di sepanjang jalan yang telah ditimbun material.
“Bangun bronjol ini demi menjaga kenyamanan material yang telah ditimbun di kedua lokasi jalan. Langkah bagusnya, Dinas PU harus bangun bronjol di sepanjang jalan yang telah ditimbun. Jika bangun bronjol, akan aman dari kikisan, kerusakan, jatuhan material yang telah timbun. Tetapi jika tidak bangun brojol akan cepat rusak. Dengan bronjol, yakin akan aman. Karena di atas jalan, akan dilewati kendaraan dan bisa berdampak kerusakan jalan lainnya. Hal itu pasti pihak PU sudah pikirkan. Tetapi kita hanya ingingatkan dan masukkan saja,” katanya kepada wartawan media ini, kemarin.
Lanjutnya, di kedua lokasi yang selalu sasaran genangan air luapan danau ini, memang dari dulu sudah menjadi makanan air danau ketika terjadi luapan Danau Tigi. Selalu tergenang, terendama dengan air luapan danau. Sehingga selama ini menjadi keluhan dan kerinduan warga. Tetapi kini pemerintah daerah melalui PU, telah mulai menjawab keluhan dan kerinduan warga Tibar.
“Di dua lokasi jalan, ketika terendam air luapan danau, kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa lewat. Para pejalan kaki juga tidak bisa lewat, harus menyeberang dengan menggunakan perahu danau. Tetapi sekarang dan selanjutnya yakin akan keluar dari kondisi buruk yang selalu mengganggu aktifitas warga yang melintasi di wilayah Tigi Barat. Kedepannya walau terjadi luapan air Danau Tigi juga tidak seperti kondisi-kondisi lalu,” tambahnya.
Dia menambahkan, penimbunan jalan di dua lokasi yang telah dilakukan oleh Dinas PU, sangat tepat dan menjawab kerinduan warga Tigi Barat selama ini. Karena ketika terjadi luapan air danau, aktifitas warga, terutama untuk melintasi atau melewati di jalan tidak bisa karen air luapan danaunya sangat tinggi.
“Kami warga sangat apresiasi kepada pemerintah daerah dalam hal ini pihak Dinas PU, telah terjawab kerinduan dan keluhan warga Tigi Barat. Kami salut dan sampaikan terima kasih,” ucapnya.
Dia juga kembali mengharapkan kepada Dinas PU, dalam tahun 2023 dapat berupaya dilanjutkan pekerjaan penimbunan, pengaspalan, bangun bronjol di kedua lokasi Bobata dan Dedou. Agar kedepannya semua aktifitas warga dapat lancar sebagaimana biasa, seperti saat ini. (hbb)