DEIYAI - Mahasiswa yang bernaung dalam Ikatan Pemuda Pelajara Mahasiswa Tigi Barat, Deiyai (IPPM-Tibar) se-kota study Jayapura, melakukan pembersihan sampah dan babat rumput di pinggir jalan raya, dari Oneibo sampai di Ukaagoo di wilayah Distrik Tigi Barat Kabupaten deiyai, belum lama ini.
Pembersihan sampah dan pembabatan rumput adalah salah satu agenda IPPM-Tibar. Sebagai salah salah bentuk kepedulian para mahasiswa terhadap lingkungan dan alam di kampung halamannya.
Pembersihan sampah dan babat rumput juga merupakan salah satu kontribusi para mahasiswa untuk kampung halamannya. Dan juga salah satu bentuk menyadarkan warga Tibar untuk dapat mendekatkan dirinya dengan lingkungan dan alamnya. Untuk dapat menjaga, membersihkan, mengelola lingkungan dan alam di wilayahnya.
Salah seorang mahasiswa IPPM-Tibar se-kota study Jayapura, Abram. D., kepada wartawan media ini mengatakan, pembersihan sampah dan pembabatan rumput di sepanjang jalan raya dari tanjung Okagoo sampai di Oneibo adalah salah satu kegiatan yang diagendakan oleh para mahasiswa IPPM-Tibar dari Jayapura. Untuk mengisi liburan natal di kampung halamannya. Dan itu juga merupakan salah satu kontribusi para mahasiswa IPPM-Tibar untuk kampung halamannya.
“Lewat kegiatan pembersihan sampah dan babat rumput, walaupun kegiatan kerja bakti belaka namun mempunyai dampak positif. Karena melalui kegiatan kerja bakti ini, akan menjadi contoh dan menyadarkan bagi para warga Tibar untuk dapat menjaga lingkungan dari sampah, dapat membersihkan sampah, dan dapat mendekatkan warga terhadap lingkungannya dan memotivasikan warga untuk dapat menjaga lingkungan, membersihkan rumput di lingkungan rumahnya, di kebun, ladang, dan juga dendekatkan dengan alam sekitarnya. Kegiatan serimonial belaka namun dampak positifnya sangat besar terhadap kelangsungan hidup manusia dengan lingkungannya,” terangnya.
Dikatakan, sampah yang diberhasil dikumpulkan, hanya diisikan dalam karung dan plastik ditaruh di sekitar jalan raya. Sampah tidak diangkut untuk dibuang karena tidak ada tempat sampah di sekitar kota maupun di tempat pembuangan sampah umum di Deiyai.
“Kami sampaikan warga bahwa sampah–sampah yang dikumulkan dibakar saja. Ada sampah yang sudah bakar dan ada sampah yang akan dibakar. Kita buang tetapi tidak ada tempat pembuangan, sampahnya dibakar saja,” tuturnya.
Lanjutnya, sampah yang telah berhasil dikumpulkan, kebanyakan sampah plastik dan botol yang dibuang di got–got jalan, di kali-kali kecil. Sehingga akibat sampah air di kali maupun di got-got kurang lancar mengalirnya. Banyak sampah menyumbah kali–kali kecil dan got-got. Setelah berhasil diangkut, dikumpulkan, airnya lancar mengalir di kali maupun di got.
Dikatakannya, jika buang sampah sembarangan tempat atau jika tidak membersihkan sampah-sampah maka akan berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan. Aliran air di got–got di kali-kali akan tersumbat dan juga akan berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, serta kerusakan ekosistem. Mengingat dampak buruk dari sampah–sampah hendaknya tidak dibiarkan begitu saja. Sampah–sampah yang ada di sekitar warga, diharapkan untuk diangkut, dikumpulkan dan dibuang pada tempatnya ada bakar.
Melalui kegiatan pembersihan sampah, para mahasiswa IPPM-Tibar, mengharapkan kepada Pemerintah Daerah Deiyai melalui dinas terkait, dapat memberikan perhatian serius terhadap penanganan sampah dan menjaga lingkungan yang bersih di sekitar Kota Waghete dan lingkungan sekitar pinggir jalan raya lingkar Danau Tigi hingga di wilayah Tigi Timur.
Jika tidak memberi perhatian serius dari Pemda maka siapa yang akan memberi perhatian untuk menangani sampah dan juga dapat menjaga lingkungan yang bersih. Karena pemerintah hadir untuk memperhatikan hal-hal seperti itu.
“Setidaknya Pemda melalui dinas terkait dapat menyediakan tempat sampah dan menyediahkan tempat pembuangan sampah umum di Deiyai. Supaya sampah-sampah dapat dibuang pada tempatnya dan Deiyai tetap bersih. Kalau tidak ada tempat sampah dan tidak tempat pembuangan sampah umum maka walaupun dibersihkan, dikumpulkan sampah-sampah itu percumah saja,” katanya.
Para mahasiswa juga kembali berharap, di tahun anggaran 2022 ini melalui dinas terkait dapat menyediakan sarana penunjang penanganan sampah berupa tempat sampah, tempat pembuangan sampah umum di Deiyai. Agar nantinya sampah–sampah di Deiyai dapat diangkut dan dibuang di tempat sampah yang disediakan pemerintah daerah. (hbb)