DOGIYAI – Unit Pelayanan Terpadu Daerah, Sanggar Kegiatan Belajar, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (UPTD SKB DIKPORA) Kabupaten Dogiyai, menyelenggarakan kegiatan pelatihan menjahit pakaian dan menjahit sol sepatu. Selain itu juga menggelar pelatihan pengolahan kue berbahan dasar ubi jalar. Kegiatan pelatihan berlangsung selama dua hari, terhitung dari tanggal 17 hingga 18 November 2021, di Aula SMP YPPK St. Fransiskus di Moanemani, Dogiyai.
Dalam kegiatan pelatihan jahit dan olah kue berbahan dasar Ubi jalar, sebagai tutor atau penyaji materi pelatihan, dari UPTD SKB DIKPORA Dogiyai, Stevanus Iyai dan Maria Eria.
Kepala pelaksana UPTD SKB Dikpora Kabupaten Dogiyai, Stevanus Iyai, mengatakan, pelatihan jahit dan olah ubi jalar sangat membantu dan bermanfaat bagi ibu-ibu dan para pemuda untuk dapat dikembangkan melalui usaha–usaha sesuai materi pelatihan yang diperoleh. Sehingga pelatihan seperti ini sangat penting bagi masyarakat. Banyak hal yang bisa dikelola untuk memperbaiki ekonomi masyarakat dan kita tidak sadari selama ini.
“Kegiatan ini sangat penting. Ada banyak sekali hal di sekitar kita yang sebenarnya berguna tapi sering kita biarkan hanya karena kita tidak kreatif. Maka sudah saatnya masyarakat dibekali ilmu-ilmu seperti jahit sepatu, jahit pakaian dan membuat kue dari bahan ubi jalar untuk memperbaiki ekonomi masyarakat,” katanya.
Dikatakan, pelatihan seperti ini kita tidak bisa biarkan masyarakat berkembang sendiri. Harus dibimbing terus hingga masyarakat juga mampu dan lebih mandiri menciptakan suatu karya yang diminati banyak orang.
Oleh karena itu, dirinya berharap, dengan dibekali ilmu melalui kegiatan pelatihan seperti ini, masyarakat bisa berdiri di atas kaki sendiri. Dan lebih kreatif menghasilkan sesuatu dari bahan-bahan yang berada di sekitarnya.
“Kita bagi ilmu dengan besar harapan masyarakat bisa lebih mandiri dan percaya diri untuk kembangkan kreativitas dari bahan-bahan yang ada disekitar kita,” harapnya.
Sementara itu, Benny Goo, UPTD SKB Dikpora Dogiyai, menambahkan, SKB Dikpora Dogiyai melaksanakan pelatihan menjahit dan masak memasak. Untuk menjahit dibagi dua bagian yakni menjahit sol sepatu dan menjahit pakaian. Sedangkan memasaknya, masak kue dari berbahan dasar ubi jalar.
Pendaftaran peserta pelatihan, dibuka bersamaan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kelas Paket A, Kelas Paket B, dan Kelas Paket C.
“Di dalam kegiatan pelatihan ini, setiap peserta dilatih untuk jahit sepatu, jahit pakaian dan olah kue dari ubi. Kelas ini juga dibuka bersamaan dengan penerimaan peserta didik baru kelas Paket A, B dan C,” ungkapnya.
Oleh karena itu, dia berharap, sepulang dari pelatihan setiap peserta diharapkan melanjutkan sendiri agar bisa menjadi pengusaha kue dan penjahit.
“Setelah ini mereka harus mandiri buka toko kue dan penjahit di masing-masing kampung,” harapnya.
Disisi lain, menurutnya, pelatihan ini digelar untuk membangun kesadaran pendidikan non formal demi menghadapi pasar MEA dan pasar bebas dunia. (hbb/ist)