Terlibat Korupsi 2, 4 Miliyar , Staf MRPB Ditahan

Jayapura - Staf Majelis Rakyat Papua Barat berinisial DT resmi menjadi tahanan Kejaksaan Tinggi Papua, atas keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Gedung Majelis Rakyat Papua Barat tahun 2013 senilai Rp 2,4 Miliyar.
Dalam keterlibatannya, DT menjabat sebagai Ketua Panitia Lelang Proyek Pembangunan Gedung MRPB. Dia ditahan setelah menjalani pemeriksaan beberapa jam oleh penyidik Pidana Khusus Kejati Papua. Kepala Seksi Penyidikan Kejati Papua, Alexander Sinuraya saat ditemui wartawan menyebutkan, dalam penyidikanya tersangka bersikap kooperatif. ”Dia kooperatif dalam pemanggilan terkait kasus tindakan pidana korupsi pembangunan gedung MRPB, namun tetap kami tahan bersama dengan Sekretaris MRP Papua Barat, Soleman Sikrit dan kontraktor, Zainal Abidin, yang lebih dulu ditahan,” terangnya, Jum’at (2/5). Soal keterlibatan DT, kata Alexander, tersangka terbukti menunjuk langsung Zainal sebagai kontraktor tunggal yang melaksanakan proyek tersebut. Padahal, peran seorang Ketua Panitia Lelang harus melaksanakan proses tender sesuai dengan regulasi yang berlaku. “Seharusnya tersangka tidak boleh menunjuk langsung Zainal sebagai kontraktor tungal dalm proyek tersebut. Proses pelelangan tender itu harus melewati beberapa tahapan sebelum keputusan pemenang tender ditetapkan,” tambah Alexander. Terkait kasus ini, Alex menambahkan akan terus memburu tersangka baru dalam proyek yang memakan anggaran hingga Rp 3 milyar ini.”Intinya, ketiga orang tersebut bukan tersangka tersangka terakhir dalam kasus ini. Sebab, ada kemungkinan akan terungkap lagi oknum lainnya yang turut terlibat,” kata Alex.
Pengumuman Cpns
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.
Hahae
Tatindis Drem Minyak
Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.
Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.
Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem."
Populer
Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com
Berlangganan