Home Pemda Nabire Pemerintah Daerah Jangan Anaktirikan Sekolah Swasta

Pemerintah Daerah Jangan Anaktirikan Sekolah Swasta

suroso  Selasa, 8 September 2020 1:49 WIT
 Pemerintah Daerah Jangan Anaktirikan Sekolah Swasta

NABIRE - Pemerintah Provinsi Papua dalam hal Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua telah menerima banyak masalah yang terjadi selama ini di bidang pendidikan. 

Baik itu pendidikan negeri maupun pendidikan yayasan swasta.

Semua permasalahan yang terjadi baik itu sekolah negeri maupun swasta di daerah itu sebagai pimpinan daerah melihat dan menanyai dengan serius secara bersama bukan hanya satu pihak dijadikan anak tiri.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Christian Sohilait, ST, M.Si disela-sela kegiatan kunjungan kerjanya di Kabupaten Nabire, Jumat (4/9) di ruang rapat Setda Nabire.   

Dikatakannya, dibutuhkan sarana prasarana kelengkapan perabot sekolah yang disampaikan dari sekolah kepada pemerintah daerah baik itu dari dtingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK/Mts yang ada di Kabupaten Nabire, semua sama.

Sehingga pemerintah daerah harus perhatikan serius, bukan pendidikan yayasan swasta dijadikan anak tiri.

“Kita ketahui bersama pendidikan sekolah negeri sebagian besar ditanggung oleh pemerintah pusat tetapi pendidikan yayasan swasta itu ditanggung oleh pemerintah daerah dan provinsi hingga musti kita perhatikan yang serius,” ujarnya.

“Malah penempatan guru yang penting mereka lulus tes pegawai negeri dulu untuk penempatan itu saya yang atur hingga apa yang tadi masukan, saran dan pendapat saya terima senang hati yang baik.

Saya punya niat baik guru yang bersangkutan itu harus nota tugas ditempat tugas dimana dia tes di kabupaten itu sendiri tidak boleh dipindah-pindah. 

Langkah itu yang kita laksanakan sehingga guru jangan berkecil hati,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, bangunan yang sudah lama tapi tidak selesai nanti dilihat bersama.

“Memang itu ada masalah, saya ancam kita bawah ke polisi. 

Contoh nyata yang terjadi di Kota Jayapura, SMA II bangun begitu lama tidak selesai kita bawa laporan di polisi dia bangun pada tahun 2017 tidak selesai hingga pihak ketiga saya panggil staf yang mengurus dua-dua saya panggil lalu dia alasan uang sudah habis jadi tidak diselesaikan namun kami sudah masuk laporan di polisi hingga di Kota Nabire yang bangunan belum selesai sampai saat ini pun kita akan lihat bersama,” paparnya.

Kesempatan itu Kepsek SMA Unggulan, kata dia, pihaknya lepaskan tanah seluas 10 hektar dan SMA itu dibangun pada tahun 2018 sampai hari ini tidak ada yang rawat jadi hutan kembali.

Untuk itu dirinya usul perlu adanya penjaga sekolah satu orang yang akan dibiayai Dinas Pendidikan Provinsi Papua sehingga dia menjaga, merawat sekolah itu.

Yang kedua SMA Negeri Napan ini salah satu SMA yang ada di daerah pinggiran kota termasuk daerah yang 3T di Kabupaten Nabire.

Sejak tahun 2013 sampai mulai hari ini dirinya berikan nota tugas dan guru-guru semuanya honor. (modes)

suroso  Selasa, 30 Agustus 2022 23:28
Papua Dalam Permainan Sio (Persio) Penuh Korban
*) Oleh : Anton Agapa (TOA)
suroso  Selasa, 24 Januari 2023 20:3
Saatnya Orang Papua Jaga Alam dan Lestarikan Budaya
SAATNYA kita! Orang Asli Papua (OAP) hentikan kerusakan alam yang sebagai pelindung kehidupan dan lestarikan budaya menurut pikiran Alam Orang Papua. Karena Alam dan budaya adalah manusia yang selalu memberi stamina tubuh manusiaagar tetap mempertahankan budaya nafas kehidupan kita diatas alamnya itu sendiri, di Papua.

Hahae

Tatindis Drem Minyak
suroso  Sabtu, 16 April 2022 3:53

Pace satu dia kerja di Pertamina. Satu kali pace dia dapat tindis deengan drem minyak. Dong bawa lari pace ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, pace pu kaki patah.

Setelah sembuh, pace minta berhenti kerja di Pertamina.

Waktu pace ko jalan-jalan sore di kompleks, pace ketemu kaleng sarden. Dengan emosi pace tendang kaleng itu sambil batariak "Kamu-kamu ini yang nanti besar jadi drem." 

Iklan dan berlangganan edisi cetak
Hotline : 0853 2222 9596
Email : papuaposnabire@gmail.com

Berlangganan
KELUHAN WARGA TERHADAP PELAYANAN UMUM
Identitas Diri Warga dan Keluhan Warga

Isi Keluhan