PANIAI - Sebanyak 654 orang tenaga tim pendamping stunting dari Dinas Pemberdayaan Anak, Perempuan dan KB Kabupaten Paniai, pada tanggal 24 Juni 2022, secara resmi telah dilepaskan ke 216 kampung yang tersebar di 24 distrik wilayah Kabupaten Paniai. Pelepasan dilakukan Asisten I Setda Bidang Pemerintahan Setda Paniai, Thomas Yeimo, S.STP, M.Si, mewakili Bupati Oaniai, Meky Nawipa, di halaman Kantor Bupati Paniai, di Madi.
Pelepasan tenaga tim pendamping stunting di Paniai yang terdiri dari tenaga kader KB, tenaga pembantu Posyandu, tenaga PKK yang ada di kampung-kampung dan distrik di wilayah kabupaten, ditandai dengan pemberian pakaian seragam dan kartu peserta kepada perwakilan tenaga tim pendamping stunting oleh Asisten I Setda Paniai, Thomas Yeimo.
Dalam sambutannya Asisten I Setda Paniai, Thomas Yeimo, mengatakan, pemerintah daerah sangat apresiasi kepada tim pendamping stunting. Karena akan turun ke kampung–kampung di wilayah Kabupaten Paniai, untuk menjalankan tugas selama bertugas di lapangan sebulan lebih.
“Saya juga meminta agar para tim pendamping stunting, dalam menjalankan tugas tetap dapat menjalankan kerja sama antar pendamping dan semua stakeholder dimana saja kalian bertugas. Permintaan sampaikan agar pencapaian target secara nasional angka stunting dari 24 persen, dapat menekan menjadi 14 persen tahun 2024. Dapat terwujud sesuai dengan keinginan bersama,” katanya dalam rilisnya kepada media ini.
Dia menambahkan, selama bertugas di lapangan, para tim pendamping stunting jangan lupa kerjasama, koordinasi, saling tanya-menanya, jaga kesehatan, saling bantu membantu, diskusi dan lakukan pekerjaan dengan baik.
“Kita semua adalah tenaga–tenaga pendamping stunting yang akan siap perangi stunting di lapangan. Kita harus siap sesuai dan pedoman dan petunjuk yang telah diperoleh melalui kegiatan pelatihan yang telah berlangsung selama tiga hari pada pekan lalu. Agar tugasnya dapat berjalan dengan baik,” harapnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan KB Kabupaten Paniai, Prialince Tatogo, mengatakan, pembentukan tim pendamping stunting terdiri dari tenaga kader Posyandu, kader KB, kader PKK yang ada, sejak September tahun lalu. Hanya belum turunkan ke lapangan untuk jalankan tugas, mendampingi keluarga diduga beresiko stunting di Paniai.
“Kini tim pendamping yang akan diturunkan ke lapangan untuk menjalankan tugas, mendampingi diduga keluarga beresiko stunting di wilayah Kabupaten Paniai. Sehingga saya harap dapat jalankan tugas sesuai dengan materi pelatihan yang diperoleh selama tiga hari pada pekan lalu,” tambahnya. (hbb)