DEIYAI – Pembangunan jalan darat dari Kogemani, Deiyai tembus ibukota Distrik Kapiraya, Deiyai, yang mulai dibangun sejak setahun lalu oleh Pemkab Deiyai, jaraknya cukup jauh, sekitar 60 kilo meter lebih dari Deiyai ke Kapiraya.
Jarak yang cukup jauh, dimana ibukota Distrik Kapiraya yang merupakan salah satu distrik di Kabupaten Deiyai perbatasan langsung dengan Kabupaten Mimika. Sehingga sesuai kondisi pembangunan jalan, dibutuhkan dana pembangunan jalan yang cukup besar jumlahnya.
Mengingat kondisi dan jarak pembangunan jalan darat tersebut, Kepala Distrik Kapiraya, Ernes Kotouki, SE, didampingi Kepala Kampung Komauto, Yulius Badokapa, mengharapkan pemerintah provinsi dan pusat dapat ambil alih melanjutkan pekerjaan pembangunan jalan darat itu.
“Pembangunan jalannya telah dikerjakan oleh pemerintah daerah Deiyai, setahun lalu. Hingga saat ini belum juga dilanjutkan pekerjaan pembangunan jalannya. Kami berharap pemerintah Provinsi Papua dan pememrintah pusat agar dapat segera ambil alih melanjutkan pembangunan jalan darat Deiyai-Kapiraya itu” harapnya.
Dikatakan, pembangunan jalan darat Deiyai tembus Kapiraya yang begitu jauh jaraknya boleh kategorikan sebagai jalan trans, jalan antar kabupaten di Papua. Apalagi, menurutnya, Distrik Kapiraya letak ibukotanya berbatasan langsung dengan Kabupaten Mimika di wilayah selatan Deiyai, cukup jauh.
Dengan kondisi ini, dibutuhkan uluran tangan pemerintah Provinsi Papua dan pusat untuk dapat segera menyelesaikan pembangunan jalan itu.
“Kami berharap pemerintah provinsi dan pusat berpartisipasi untuk dapat segera selesaikan pembangunan jalan darat, yang menjadi salah satu kebutuhan masyarakat Kapiraya, Deiyai. Hingga saat juga masih merindukan untuk diselesaikan pembangunan jalan tersebut. Sehingga dapat terjawab kebutuhan pembangunan jalan darat itu,” ungkapnya. (hbb)