DEIYAI – Sebanyak 27 mahasiswa Sekolah Tinggi Katolik Touye Paapa (STK TP) Deiyai yang telah diyusudium, kembali diwisuda melalui acara senat terbuka. Wisuda digelar di kampus baru Damaabagata, Distrik Tigi Timur, Kabupaten Deiyai, Jumat (5/11/21).
Prosesi wisuda sarjana pendidikan katolik (S.Pd.K), angkatan II STK Tuye Paapa, dipimpin Ketua STK TP Deiyai, Oktopianus Pekei, selaku Ketua Senat acara wisuda.
Ketua STK Touye Paapa Deiyai, Oktopianus Pekei, dalam sambutannya, mengatakan, kehadiran sebuah perguruang tinggi kristen di wilayah Meepago, salah satunya perguruang tinggi STK Touye Paapa di Deiyai. Kehadiran perguruang tinggi salah satu kontribusi kepada pemerintah daerah di wilayah Meepago, dalam hal penyediaan tenaga guru. Sehingga melalui acara wisuda ini, akan terbantu pemerintah daerah dalam penyediaan tenaga guru di daerah.
Dikatakannya, dengan kehadiran sebuah perguruan tinggi STK TP, para orang tua atau warga yang ingin menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi jurusan keguruan, tidak perlu jauh–jauh. Mengingat keluarkan biaya yang besar, hanya pertama masuk d perguruan tinggi.
“Cerita sebelumnya orang tua wali wisudawan ke kota untuk menyaksikan acara wisuda dengan mengeluarkan biaya hidup yang besar dan perjalanan yang besar. Namun sebagian orangtua wali dirasa lega ketika anaknya wisuda di kampung halamannya sendiri untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Dan hari ini terjadi di Deiyai, STK Touye Paapa lakukan di tempat terbuka yang kedua kalinya,” kata Pekei.
Lanjutnya, para wisudawan dua angkatan STK TP menjadi peluang lapangan kerja di bidang pendidikan dan pewartaan Injil Kristus di seluruh wilayah pelayanan baik Kabupaten Dogiyai, Deiyai, Paniai Intan Jaya, dan Mimika, Papua pada khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya.
Ia mengaku, awal kehadiran STK TP banyak pihak dan warga pribadi ragu dan kawatir atas legalitas sekolah tinggi ini. Namun semua keraguan dan kekhwatiran menjadi nyata ketika mendapat akreditasi dari BAN-PT.
“Acara wisuda dua angkatan dihadiri Dirjen Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia, wisudawan menyandang gelar sarjana pendidikan (S.Pd) mendapat ijasah dalam sebulan setelah wisuda dengan nomor seri ijasah dari Dikti, bagi alumni sudah mendapatkan lapangan kerja,” jelas dia.
Ia juga mengapresiasi semua stakeholder, mulai dari Dirjen Bimas Katolik Republik Indonesia yang hadir hingga semua umat Meeuwodide (tanah air suku Mee) yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan perguruang Tinggi STK.
“Saya juga memberitahukan, tahun 2022 akan dilakukan pengajuan akreditas program studi,” katanya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pater Marthen Ekowaibi Kuaya Pr yang turut berbangga dengan wisuda yang dilaksanakan.
“Saya tidak menduga akan terjadi hal seperti ini, sejak umat Dekenat Paniai memutuskan membuka Sekolah Tinggi Katolik dari Paroki Diyai tahun 2014,” kata Kuayo.
Dikatakannya, STK TP menjadi kebanggaan umat di Meuwo secara khusus dan Papua pada umumnya. Karena itu, ia mengucapkan terimakasih yang berlimpah kepada mendiang Uskup Jhon Philip Saklil Pr, terlebih memikirkan tenaga pastor untuk melanjutkan studi strata 2 (S2) untuk memperkuat tenaga di STK.
Dirjen Bimas Katolik RI, Yohanes Bayu Samodro mengatakan, perkembangan STK TP turut membantu Kementerian Agama dalam membantu negara Indonesia di bidang Keagamaan Katolik.
“Saya imbau kepada alumni untuk tidak lupa almamater, harus membuat ikatan alumni dalam mendukung akreditasi institusi maupun program studi,” ungkapnya.
Ia juga memberikan apresiasi terhadap wisuda yang dilaksanakan. Menurut dia, acara wisuda ini tidak hanya merupakan peristiwa membahagiakan.
Membahagiakan karena telah sukses, namun mengharukan karena mengenang kembali suka-duka, lelah dan derita yang dilaluinya. Sehingga perlunya kerja sama dari semua pihak dalam usaha mengembangkan sekolah ini. (hbb)